Thursday, August 4, 2016

Setiap Manusia Adalah Pemenang



Apa yang terbayangkan di benak kita  ketika mendengar kata “pemenang”?
Mungkin akan membayangkan sebuah tropi emas atau pedali perak diiringi tepuk tangan.
Siapakah pemenang itu?
Mungkin kita berpikir pemenang  adalah mereka yang unggul dalam sebuah kompetisi.
            Namun, tanpa kita sadari kita adalah seorang pemenang.  Manusia dilahirkan untuk menjadi seorang juara, walaupun tanpa sebuah tropi atau medali. Mengapa manusia dilahirkan untuk menjadi pemenang?
            Ketika terjadinya peroses pembuahan dimana ratusan bahkan jutaan sperma berlomba menembus ovum. Namun dari jutaan hanya satu yang mampu menembus ovum dan terbentuklah zigot kemudian embrio, janin sehingga dilahirkan menjadi seorang bayi. Dan kita  disinilah yang menjadi pemenangnya hingga lahir ke dunia.
            Sejak dalam kandungan kita sudah menjadi pemenang. Maka pertahankan gelar juara tersebut dalam kehidupan di dunia. Karena kita harus yakin bahwa ALLAH memberikan potensi kepada setiap manusia. Temukan kunci jitu untuk membuka kembali pintu kemenangan dan menemukan potensi diri.
            Selanjutnya, perhatikan tiga kunci pembuka kemenangan untuk menjadi juara
1.      Passion
ALLAH membekali setiap manusia dengan sebuah potensi dalam dirinya. Kita tinggal menggali dan mengembangkan potensi tersebut. Selanjutnya, temukan passion dalam diri sehingga kita melakukan aktifitas atau bekerja dengan penuh semangat. Karena passion seperti ruh pada sebuah potensi diri.
2.      Bermanfaat
Potensi yang kita miliki harus memiliki nilai. Tidak hanya dalam bentuk materi namun memiliki manfaat bagi orang lain.
3.      Skala prioritas
Kita pasti memiliki segudang aktifitas, setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun. Kita harus mampu membuat skala prioritas untuk menemukan dan mengembangkan potensi diri. Sehingga kita tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanafaat. Namun gunakan waktu untuk mengembangkan potensi diri sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk tetap menjadi pemenang kita harus mampu menaklukan 3 kunci tersebut. Kita harus yakin bahwa potensi diri yang ada di setiap manusia adalah bekal untuk manusia menjadi juara kembali
            Jika kita merasa passion kita adalah menulis maka gali terus potensi tersebut dengan terus belajar dan berlatih sehingga menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat untuk kita dan juga orang lain.
Terus semangat untuk menjadi juara!
Read more

Friday, July 29, 2016

Penulis Harus Percaya Diri

“ Saya ga punya ide untuk menulis”
“ Berani sih menulis tapi di dairy saja”
“ Waah, kalo tulisanku dibaca orang lain sudah pasti dikritik habis”

 
            Mungkin ungkapan itu sering kita dengar ketika meminta seseorang untuk menulis. Atau bahkan kita sendiri yang merasakannya. Menulis bukanlah bakat alam yang ada dalam diri seseorang. Namun, menulis merupakan sebuah keterampilan yang bisa dilakukan siapa saja. Dengan terus diasah dan dilatih maka seseorang akan menjadi mahir menulis.
            Namun, orang yang mampu dan suka menulis pun kadang tak menyadari potensi yang dia miliki. Sehingga karyanya hanya menjadi koleksi pribadi. Hal ini terjadi karena penulis tidak PERCAYA DIRI akan kemampuannya.
            Bagaimana orang lain akan yakin dengan kemampuan kita jika kita sendiri tidak percaya pada diri sendiri. Maka bangunlah rasa percaya diri dalam diri penulis. Penulis yang tidak percaya diri mungkin hanya akan mengoleksi tulisannya di file komputer. Ketakutan menjadikannya tidak berani mempublikasikan karyanya. Takut dicibir, khawatir mendapat kritikan atau takut jika tulisan tidak berkualitas. Sehingga ketakutan dan tidak percaya diri itulah yang menyebabkan penulis tidak berkembang.
Jangan pernah takut untuk mempublikasikan tulisan kita. Jika banyak kritikan atas tulisan kita maka inilah waktunya kita untuk lebih banyak belajar menjadi penulis yang lebih baik. Jika ada yang mencibir tulisan kita jangan pernah mundur tapi buktikan bahwa kita mampu menulis dan mereka hanya mampu berkomentar.
            Krisis percaya diri mungkin pernah dialami setiap orang begitu pula dengan penulis. Namun, jika penulis tetap berada pada kondisi ini. Maka akan mematikan kreatifitas dan potensi. Maka ambilah  langkah untuk membangun rasa percaya diri penulis!
1.      Meyakinkan diri bahwa kita memiliki potensi
Kepercayaan pada potensi yang kita miliki salah satu hal yang dapat membangun rasa percaya diri penulis. Yakin bahwa kita memiliki POTENSI dan harus mengembangkan potensi kita menjadi sebuah karya
2.      Terus menulis
Jangan pernah menghiraukan tanggapan atau komentar orang lain terhadap tulisan kita yang akan membuat kita ragu untuk menulis. Namun, teruslah menulis karena dengan proses ini penulis akan menemukan kekurangan dan kelebihan dalam tulisannya
3.      Selalu berpikir positif
Selalu berpikir positif akan membuat kita lebih peracaya diri dalam melangkah
4.      Penulis sukses berawal dari proses
Selalu yakin bahwa penulis sukses tidak langsung berada diatas. Mereka mengalami proses belajar dan memulai dari nol. Jika mereka mampu kita pun harus BISA.
Yuk, semangat MENULIS!
Read more

Penulis Harus Percaya Diri

“ Saya ga punya ide untuk menulis”
“ Berani sih menulis tapi di dairy saja”
“ Waah, kalo tulisanku dibaca orang lain sudah pasti dikritik habis”

 
            Mungkin ungkapan itu sering kita dengar ketika meminta seseorang untuk menulis. Atau bahkan kita sendiri yang merasakannya. Menulis bukanlah bakat alam yang ada dalam diri seseorang. Namun, menulis merupakan sebuah keterampilan yang bisa dilakukan siapa saja. Dengan terus diasah dan dilatih maka seseorang akan menjadi mahir menulis.
            Namun, orang yang mampu dan suka menulis pun kadang tak menyadari potensi yang dia miliki. Sehingga karyanya hanya menjadi koleksi pribadi. Hal ini terjadi karena penulis tidak PERCAYA DIRI akan kemampuannya.
            Bagaimana orang lain akan yakin dengan kemampuan kita jika kita sendiri tidak percaya pada diri sendiri. Maka bangunlah rasa percaya diri dalam diri penulis. Penulis yang tidak percaya diri mungkin hanya akan mengoleksi tulisannya di file komputer. Ketakutan menjadikannya tidak berani mempublikasikan karyanya. Takut dicibir, khawatir mendapat kritikan atau takut jika tulisan tidak berkualitas. Sehingga ketakutan dan tidak percaya diri itulah yang menyebabkan penulis tidak berkembang.
Jangan pernah takut untuk mempublikasikan tulisan kita. Jika banyak kritikan atas tulisan kita maka inilah waktunya kita untuk lebih banyak belajar menjadi penulis yang lebih baik. Jika ada yang mencibir tulisan kita jangan pernah mundur tapi buktikan bahwa kita mampu menulis dan mereka hanya mampu berkomentar.
            Krisis percaya diri mungkin pernah dialami setiap orang begitu pula dengan penulis. Namun, jika penulis tetap berada pada kondisi ini. Maka akan mematikan kreatifitas dan potensi. Maka ambilah  langkah untuk membangun rasa percaya diri penulis!
1.      Meyakinkan diri bahwa kita memiliki potensi
Kepercayaan pada potensi yang kita miliki salah satu hal yang dapat membangun rasa percaya diri penulis. Yakin bahwa kita memiliki POTENSI dan harus mengembangkan potensi kita menjadi sebuah karya
2.      Terus menulis
Jangan pernah menghiraukan tanggapan atau komentar orang lain terhadap tulisan kita yang akan membuat kita ragu untuk menulis. Namun, teruslah menulis karena dengan proses ini penulis akan menemukan kekurangan dan kelebihan dalam tulisannya
3.      Selalu berpikir positif
Selalu berpikir positif akan membuat kita lebih peracaya diri dalam melangkah
4.      Penulis sukses berawal dari proses
Selalu yakin bahwa penulis sukses tidak langsung berada diatas. Mereka mengalami proses belajar dan memulai dari nol. Jika mereka mampu kita pun harus BISA.
Yuk, semangat MENULIS!
Read more

Wednesday, July 13, 2016

5 Tips Mencari Jodoh Untuk Naskah Tulisan Kita


Apakah anda suka menulis?
Setelah naskah tulisan selesai apa yang anda lakukan?




         Tak mungkin tulisan yang kita tulis dengan penuh semangat, cinta dan harapan. Hanya menjadi koleksi di komputer. Setiap penulis pasti memiliki impian untuk menjadikan tulisannya menjadi sebuah buku. Atau minimal mempublikasikan tulisannya di media  cetak/ online.           
        Namun, untuk penulis pemula mungkin masih bingung  bagimana menerbitkan naskahnya ke penerbit atau media masa. Yuk, kita mulai melakukan tips jitu mencari jodoh untuk naskah kita!
1.     Mencari penerbit yang tepat dengan jenis tulisan kita
Mencari penerbit naskah  seperti mencari jodoh. Banyak sekali penerbit yang kadang menolak naskah kita dengan seribu satu alasan. Namun ketika naskah kita sudah bertemu jodohnya, penerbit yang menyukai naskah kita maka langkah selanjutnya adalah proses penerbitan  buku yang kita tulis.
2.      Bangun kerja sama yang baik dengan penerbit atau agensi naskah
Salah satu cara agar naskah tembus penerbit adalah kita harus memiliki kerja sama yang baik dengan penerbit atau agensi naskah. Membangun komunikasi yang baik dengan mereka dengan mengikuti event yang mereka adakan seperti bedah buku, lomba menulis atau training kepenulisan yang diadakan. Menjadi  follower instagramnya, memberi komen atau like statusnya. Sehingga mereka pun setidaknya mengenal nama kita.
3.      Memperhatikan format penulisan dan kerapian naskah
Hal yang harus diperhatikan ketika mengirim naskah adalah mengecek ulang format penulisan yang sudah ditentukan. Perhatikan tanda baca, penggunaan huruf kecil dan besar, ukuran atau dan jenis hurufnya. Juga kerapian naskah dalam setiap paragrafnya. Tulisan yang rapi dan penggunaan EYD yang tepat akan membuat editor nyaman membacanya.
4.      Melengkapi prosedur yang ditetapkan penerbit
Jika prosedur yang sudah jelas ditetapkan tidak kita ikuti sudah membuktikan bahwa kita tidak teliti. Bagaiman bisa berjodoh dengan penerbit persyaratan yang ditetapkan saja sudah kita langggar. Misalnya prosedur penulisan menetapkan ukuran tulisan 12 kita malah ukuran 11 ataupun tebal naskah seharusnya 200 lembar kita kurang dari itu. Kelengkapan prosedur harus menjadi perhatian para penulis jika ingin naskahnya berjodoh dengan penerbit
5.      Memenuhi  kelengkapan naskah
Selain melengkapi prosedur, penulis harus melengkapi naskahnya dengan halaman pengantar, sinopsis, biografi singkat penulis, daftar pustaka, lampiran (jika dibutuhkan) juga surat pengantar.
      Jika kita sudah yakin naskah kita sesuai dengan tips diatas, tiba saatnya megirimkan naskah. Sambil menunggu kabar dari penerbit kita berdoa dan terus berkarya dengan menulis kembali.
Read more